Tuesday, September 18, 2012

GEOMORFOLOGI PULAU KALIMANTAN


Kalimantan adalah pulau pajang kedua luasnyadi indonesia ( 736.000 ) km2, lebih luas dari pada  peancis. Sarawak, brunei, labuhan dan kalimantan utara, politis wilayah ingris ( 196.000 km2, sedangkan kalimantan barat, kalimantan selatan dan kalimantan timur termasuk bgian indonesia ( 539. 500 km2 )
A.    KEADAAN OROGRAFIS DAN HYDROGRAFISNYA
     Secara kasar bagian ini merupakan sebuah segitiga. Dengan segitiga semenanjung kecil pada sisi timur laut ( semenanjung mangkaliat, dan dua ujung yang membatasi teluk darvel ). Pulau itu berbukit-bukit luas dan reliefnya bergunung-gunung yang tingginya kebanyakan tidak lebih dari 1500 m. Sebuah sistem pegunungan yang lebar ( luas ) melintasi pulau itu dari pegunungan kinabalu atau kinibalu, 4175 m tingginya, (merupakan puncak tertinggi pulau itu ), melalui pegunungan iran dan muler kearah pegunungan schwarner ( dengan bukit raja, 2.278 m ) di bagian barat saja.
B.     GARIS ARAH STRUKTURAL ( STRUCTURAL TRENDLINES )
Uraian ini hanya akan memberikan gambaran kasar mengenai arti geologis daerah itu  yang hanya di dasarkan atas data-data orogarafis dan hydrografis. Teras kontinen ini membentuk bagian dari massa daratan sunda yang tua. Batas utara di bentuk oleh kelompok pegunungan yang membentang dari ujung datuk melalui gunung Niut dan plato Madi kearah pegunungan Muller. Tepi selatannya dibentuk oleh pegunungan rendah yang membentang dari tempat tersebut kepantai selatan. Kedua jalur batuan (tepi dari massa tanah sunda yang tua ) selatan sunda di tandai dengan intrusivulkanis dan ekstrusiterakhir. Jalur vulkan terakhir ini bertemu dipegunungan Muller dan selanjutnyamembentang kearah timur laut melalui Batuajan ( 1.652 m )ke kongkemal ( 2053 ) dan berakhir pada pegunungan Datong yang rendahsebelah barat Tarakan.
Dari kongkemal sebuah pegunungan yang komleks bercabang kearah timur menuju pegunungan Niapa ( 1.275m ) dan dari tempat tersebut basement kompleks merosot dengan teratur dibawh lapisan terakhir pada semenanjung Mangkaliat. Massa tanah sundamenyusup ke kalimantan seoerti sebuah biji besi yang besar, dan lebar dasarnya 600 km, sepanjang pantai barat diantara Ujung Datuk dan Ujung Sambar. Biji batuan terakhir ini membetuk kerangaka struktur dari kalimantan sunda.  Rangkaian pegunungan itu dipisahkan oleh Lembah Rejang ari sebuah punggungan yang tinginya berangsur-angsur berkurang dari 1000 m yang  dicekung kearah barat laut.
Disebelah tenggara dan timur kerangka struktural kalimantan, basement kompleks pre-tertiair, menghilang dibawah basin-basin bagian selatan dan timur dari pulau itu dan tempat itu telah mengendap beribu-ribu metersedimen tertiair.Basement kompleks itu muncul kearah pantaungaii timur, merosot dalam sepanjang selat Makasar dan tampak dipulau-pulau kecil. Basin tepi pada kalimantan tenggara dan timur berupa pegunungan yang sedang, tingginya membujur kearah barat daya timr laut.Rangkaian pegunungan Meratus-Saamarinda adalah hasil orogenesis terakhir pada sisi tenggarakerangka struktur pada pulau itu. Orogenesis itu membentuk bagian yang berlawanan dari rangkaian pegunungan terakhir Serawak pada sisi barat lautnya.
C.     TIGA SUNGAI BESAR DI KALIMANTAN
Tiga sungai terbesar di kalimantan ialag sungai Kapuas, sungai Barito dan sungai Mahakam. Sungai Kapuas itu mengalir ke arah barat menuju  palung di bagian barat yang bermuara dengan beberapa cabang kedalam laut sunda dekat pontianak dengan luas 1.143 km.
Sungai kedua ialah sungai Barito yang bermata air pada pegunungan Muller dan mengalir keselatan dengan panjang 900 km dari Muaratewe melalui basin barito yang berawa-rawa. Basin timur di batasi oleh pegunungan Meratus. Bagian barat Basin Barito tertutup oleh lapisan tertiair dan kwartair yang agak tipis, yang berangsur-angsurbertambah tebal kearah sungai Barito. Lapisan dasarnya terdiri dari baemebt kompleks tanah sunda tua yang berkedudukan miring kearah sumbu barito serta terletak pada massa tanah tua kalimantan barat.
Sungai yang ketiga ialah sungai Mahakam ( panjangnya kira-kira 775 km) bermata air di Cemaru ).Pda pertengahan alirannya memotong dataran tanah rendah yang banyak danau-danaunya dan berawa-rawa. Depresi antar pegunungan dipisahkan dari depresi Barito oleh daerah berbukit-bukit yang luas yang timggimya kurang dari 500  m. Sungai Mahakam memotong anticlinorium samarinda dan mencapai delta aluvialnya didekat daerah minyak sanga-sanga. Delta ini meluas seperti kipas yang luas dan menjorok pada laut dangkal, serta mempunyai dasar sebesar 65 km serta berjari-jari kurang lebih 300 km.
1.     Provinsi Kalimantan Barat
      
       Luas Wilayah
Sebagian besar wilayah Kalimantan Barat adalah merupakan daratan berdataran rendah dengan luas sekitar 146.807 km2 atau 7,53 persen dari luas Indonesia atau 1,13 kali luas pulau Jawa. Wilayah ini membentang lurus dari Utara ke Selatan sepanjang lebih dari 600 km dan sekitar 850 km dari Barat ke Timur.
Dilihat dari besarnya wilayah, maka Kalimantan Barat termasuk Provinsi terbesar keempat setelah pertama Irian Jaya (421.891 km2), kedua Kalimantan Timur (202.440 km2) dan ketiga Kalimantan Tengah (152.600 km2). Dilihat dari luas menurut Kabupaten/kota, maka yang terbesar adalah Kabupaten Ketapang (35.809 km2 ata 24,39 persen) kemudian diikuti Kapuas Hulu (29.842 km2 atau 20.33 peresen), dan Kabupaten Sintang (21.635 km atau 14,74 persen), sedangkan sisanya tersebar pada 9 (sembilan) kabupaten/kota lainnya   
Dilihat dari tekstur tanahnya maka, sebagian besar daerah Kalimantan Barat terdiri dari jenis tanah PMK (podsolet merah kuning), yang meliputi areal sekitar 10,5 juta hektar atau 17,28 persen dari luas daerah yang 14,7 juta hektar. Berikutnya, tanah OGH (orgosol, gley dan humus) dan tanah Aluvial sekitar 2,0 juta hektar atau 10,29 persen yang terhampar di seluruh Dati II, namun sebagian besar terdapat di kabupaten daerah pantai.
    Danau
 Dari danau-danau yang ada di kalimantan, hanya dua danau yang cukup berarti. Kedua danau ini adalah Danau Sentarum dan Danau Luar I yang berada di Kabupaten Kapuas Hulu. Danau Sentarum mempunyai luas 117.500 hektar yang kadang-kadang nyaris kering di musim kemarau, serta Danau Luar I yang mempunyai luas sekitar 5.400 hektar. Kedua danau ini mempunyai potensi yang baik sebagai objek wisata.  
.          Gunung-gunung
Dipengaruhi oleh dataran rendah yang amat luas, maka ketinggian gunung-gunung relatif rendah serta non aktif. Gunung yang paling tinggi adalah gunung Baturaya di Kec. Serawai, Kab. Sintang yang mempunyai ketinggian 2.278 meter dari permukaan laut, jauh lebih rendah dibanding G. Semeru (Jatim,3.676 meter) atau G. Kerinci (Jambi, 3.805 meter).
Gunung Lawit yang berlokasi di Kapuas Hulu, Kec. Embaloh Hulu dan lebih dahulu dikenal di Kalimantan Barat, ternyata hanya menempati tertinggi ketiga karena mempunyai tinggi 1.767 meter, sedangkan tertinggi kedua adalah Gunung Batusambung (Kec. Ambalau) dengan ketinggian mencapai 1.770 meter.
        Pulau-pulau
 Walaupun sebagian kecil wilayah Kalbar merupakan perairan laut, akan tetapi Kalbar memiliki puluhan pulau besar dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang berbatasan dengan wilayah Propinsi Riau, Sumatera. Pulau-pulau besarnya seperti Pulau Karimatan dan Pulau Maya, Pulau Penebangan, Pulau Bawal dan Pulau Gelam di perairan Selat Karimata, Kab. Ketapang. Pulau besar lainnya antara lain adalah Pulau Laut, Pulau Betangin Tengah, Pulau Butung, Pulau Nyamuk dan Pulau Karunia di Kab. Pontianak.Sebagian kepulauan ini, terutama di wilayah Kab. Ketapang merupakan Taman Nasional serta wilayah perlindungan atau konservasi.
 Penggunaan Tanah
Sebagian besar luas tanah di Kalimantan Barat adalah hutan (42,32%) dan padang/semak belukar/alang-alang (34,11%). Adapun areal hutan terluas terletak di Kabupaten Kapuas Hulu seluas 1.964.491 ha, sedangkan padang/semak belukar terluas berada di Kabupaten Ketapang yaitu seluas 1.374.145 ha. Sementara itu areal perkebunan mencapai 1.574.855,50 atau 10,73 %. Dari 14,68 ribu ha luas Kalimantan Barat, areal untuk pemukiman hanya berkisar 0,83 persen. Adapun areal pemukiman terluas berada di Kabupaten Sintang diikuti kemudian oleh Kabupaten Sanggau dan kabupaten Ketapang.
2. Provinsi Kalimantan Tengah

3.  Propinsi Kalimantan Selatan
Propinsi Kalimantan Selatan dengan ibukotanya Banjarmasin terletak di sebelah selatan pulau Kalimantan dengan batas-batas: sebelah barat dengan propinsi Kalimantan Tengah, sebelah timur dengan Selat Makasar, sebelah selatan dengan Laut Jawa dan di sebelah utara dengan propinsi Kalimantan Timur.
Image.
Daerah yang paling luas di propinsi Kalsel adalah Kabupaten Kotabaru dengan luas 13.044,50 km², kemudian Kabupaten Banjar dengan luas 5.039,90 km² dan Kabupaten Tabalong dengan luas 3.039,90 km², sedangkan daerah yang paling sempit adalah Kota Banjarmasin dengan luas 72,00 km².
Kalimantan Selatan secara geografi terletak di sebelah selatan pulau Kalimantan dengan luas wilayah 37.530,52 km2 atau 3.753.052 ha. Sampai dengan tahun 2004 membawahi kabupaten/kota sebanyak 11 kabupaten/kota dan pada tahun 2005 menjadi 13 kabupaten/kota sebagai akibat dari adanya pemekaran wilayah kabupaten Hulu Sungai Utara dengan Kabupaten Balangan dan Kabupaten Kotabaru dengan Kabupaten Tanah Bumbu.
Luas wilayah propinsi tersebut sudah termasuk wilayah laut propinsi dibandingkan propinsi Kalimantan Selatan. Luas wilayah masing-masing Kabupaten Tanah Laut 9,94 %; Tanah Bumbu 13,50%; Kotabaru 25,11%; Banjar 12,45%; Tapin 5,80%; Tabalong 9,59%; Balangan 5,00%; Batola 6,33%; Banjarbaru 0,97% dan Banjarmasin 0,19%. Secara rinci luas wilayah dan batas wilayah serta panjang garis pantai dapat dilihat pada tabel 1
Daerah aliran sungai yang terdapat di Propinsi Kalimantan Selatan adalah: Barito, Tabanio, Kintap, Satui, Kusan, Batulicin, Pulau Laut, Pulau Sebuku, Cantung, Sampanahan, Manunggal dan Cengal. Dan memiliki catchment area sebanyak 10 (sepuluh) lokasi yaitu Binuang, Tapin, Telaga Langsat, Mangkuang, Haruyan Dayak, Intangan, Kahakan, Jaro, Batulicin dan Riam Kanan.


3. LETAK GEOGRAFIS KALIMANTAN TIMUR
         Propinsi daerah tingkat I Kalimantan Timur mempunyai luas wilayah kurang
lebih 113 km. Keadaan Kalimantan Timur terdiri dari dataran rendah, kemudian perbukitan dan diakhiri dengan pegunungan. Disebelah barat terdapat bentangan pegunungan Iban dan Muller yang merupakan batas alam dengan wilayah Serawak / Malaysia Timur. Di sebelah selatan membujur pegunungan Meratus yang merupakan batas alam dengan propinsi Kalimantan Selatan. Kalimantan Timur ditutupi oleh hutan lebat, dan bagian pantai timur terdapat hutan bakau yang cukup luas. Daerah Kalimantan Timur ini dipengaruhi oleh iklim campuran antara iklim tropis basah dan iklim tropis.
            Wilayah Kalimantan Timur dengan luas mencapai 211.440 km² atau satu setengah kali pulau Jawa dan Madura, sebagian besar merupakan daratan yakni 20.039.500 Ha. (81,71%), sedangkan lautan hanya 4.484.280 Ha. (18,29%). Daerah yang terkenal sebagai gudang kayu ini mempunyai ratusan sungai yang tersebar di hampir semua kabupaten dan kota dengan sungai terpanjang Sungai Mahakam.

Batas wilayah provinsi yang menjadi pintu gerbang utama pembangunan Indonesia di bagian timur ini adalah :
Utara
:
Negara Bagian Sabah (Malaysia Timur).
Timur
:
Selat Makasar, Laut Sulawesi dan Selat Sulawesi.
Selatan
:
Kalimantan Selatan.
Barat
:
Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Negara Bagian Serawak (Malaysia Timur).
                Ibukota provinsi Kalimantan Timur adalah Samarinda yang terletak di tepi Sungai Mahakam. Samarinda dapat dicapai lewat darat dan udara, meskipun harus transit di Kota Balikpapan yang merupakan tempat beradanya Bandara Internasional Sepinggan. Kemudian dilanjutkan dengan penerbangan Cassa 212 dengan jadwal penerbangan setiap hari kecuali hari Minggu, ke bandara Temindung.

Karakteristik Iklim
provinsi Kalimantan Timur termasuk iklim Tropika Humida dengan curah hujan berkisar antara 1500-4500 mm per tahun. Temperatur udara minimum rata-rata 21°C dan maksimum 34°C dengan perbedaan temperatur siang dan malam antara 5°-7°C.Temperatur minimum umumnya terjadi pada bulan Oktober sampai Januari, sedangkan temperatur maksimum terjadi antara bulan Juli sampai dengan Agustus. 

No comments:

Soal Pendidikan Kewarganegaraan

PAI 1.C Bagaimana relevansi pendidikan kewarganegaraan dalam konteks kehidupan bangsa dan Negara Indonesia saat ini? Berikan p...