1.
Faktor-Faktor Pendorong Perubahan
a.
Adanya Kontak
dengan Kebudayaan Lain
Kontak
dengan kebudayaan lain dapat menyebabkan manusia saling berinteraksi dan mampu
menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Penemuan-penemuan baru
tersebut dapat berasal dari kebudayaan asing atau merupakan perpaduan antara
budaya asing dengan budaya sendiri. Proses tersebut dapat mendorong pertumbuhan
suatu kebudayaan dan memperkaya kebudayaan yang ada.
b.
Sistem
Pendidikan Formal yang Maju
Pendidikan
memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama membuka pikiran dan
mem-biasakan berpola pikir ilmiah, rasional, dan objektif. Hal ini akan
memberikan kemampuan manusia untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya
dapat memenuhi perkembangan zaman atau tidak.
c.
Sikap
Menghargai Hasil Karya Orang Lain
Penghargaan terhadap hasil karya seseorang akan mendorong seseorang untuk berkarya lebih baik lagi, sehingga masyarakat akan semakin terpacu untuk menghasilkan karya-karya lain.
Penghargaan terhadap hasil karya seseorang akan mendorong seseorang untuk berkarya lebih baik lagi, sehingga masyarakat akan semakin terpacu untuk menghasilkan karya-karya lain.
d.
Toleransi terhadap Perbuatan yang Menyimpang
Penyimpangan sosial sejauh tidak melanggar hukum atau merupakan tindak pidana, dapat merupakan cikal bakal terjadinya perubahan sosial budaya.Untuk itu, toleransi dapat diberikan agarsemakin tercipta hal-hal baru yang kreatif.
Penyimpangan sosial sejauh tidak melanggar hukum atau merupakan tindak pidana, dapat merupakan cikal bakal terjadinya perubahan sosial budaya.Untuk itu, toleransi dapat diberikan agarsemakin tercipta hal-hal baru yang kreatif.
e.
Sistem Terbuka Masyarakat ( Open
Stratification )
Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal atau horizontal yang lebih luas kepada anggota masyarakat. Masyarakat tidak lagi mempermasalahkan status sosial dalam menjalin hubungan dengan sesamanya. Hal ini membuka kesempatan kepada para individu untuk dapat mengembangkan kemampuan dirinya.
Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal atau horizontal yang lebih luas kepada anggota masyarakat. Masyarakat tidak lagi mempermasalahkan status sosial dalam menjalin hubungan dengan sesamanya. Hal ini membuka kesempatan kepada para individu untuk dapat mengembangkan kemampuan dirinya.
f.
Heterogenitas Penduduk
Di
dalam masyarakat heterogen yang mempunyai latar belakang budaya, ras, dan
ideologi yang berbeda akan mudah terjadi pertentangan yang dapat menimbulkan
kegoncangan sosial. Keadaan demikian merupakan pendorong terjadinya
perubahan-perubahan baru dalam masyarakat dalam upayanya untuk mencapai
keselarasan sosial.
g.
Orientasi ke
Masa Depan
Pemikiran
yang selalu berorientasi ke masa depan akan membuat masyarakat selalu berpikir
maju dan mendorong terciptanya penemuan-penemuan baru yang disesuaikan dengan
perkembangan dan tuntutan zaman.
h.
Ketidakpuasan Masyarakat terhadap
Bidang-Bidang Tertentu
Ketidakpuasan yang berlangsung lama di kehidupan masyarakat dapat menimbulkan reaksi berupa perlawanan, pertentangan, dan gerakan revolusi untuk mengubahnya.
Ketidakpuasan yang berlangsung lama di kehidupan masyarakat dapat menimbulkan reaksi berupa perlawanan, pertentangan, dan gerakan revolusi untuk mengubahnya.
i.
Nilai Bahwa Manusia Harus Senantiasa
Berikhtiar untuk Memperbaiki Hidupnya
Ikhtiar harus selalu dilakukan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas.
Ikhtiar harus selalu dilakukan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas.
Masyarakat mengalami perubahan
disebabkan oleh faktor-faktor yang bersifat internal maupun eksternal, serta
faktor-faktor yang bersifat material ataupun nonmaterial (ideologis).
Faktor-faktor eksternal,
yaitu pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
- Difusi, yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan
dari kelompok atau golongan ke kelompok atau golongan lain dalam suatu
masyarakat .
- Kontak Kebudayaan (Akulturasi), yaitu dua
kelompok atau lebih kebudayaan yang saling berbeda bertemu dan
berinteraksi secara intensif kemudian di antara mereka terjadi saling
menyerap atau menggunakan unsur kebudayaan lainnya.
- Asimilasi (pembauran atau perkawinan budaya),
yaitu dua atau lebih kelompok dengan kebudayaan yang berbeda, saling
berinteraksi secara intensif sehingga terjadi pembauran atau peleburan di
antara dua kelompok atau lebih tersebut membentuk kelompok baru.
Faktor-faktor internal
- Perubahan aspek demografi (bertambah dan
berkurangnya penduduk).
- Konflik antar kelompok dalam masyarakat.
- Terjadinya gerakan sosial atau pemberontakan
(revolusi).
- Penemuan-penemuan baru, meliputi:
> Discovery, penemuan
ide, alat, atau hal baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
> Invention,
penyempurnaan penemuan-penemuan pada discovery oleh individu atau serangkaian
individu.
> Inovation,
diterapkannya ide, alat, atau hal baru tersebut, melengkapi atau menggantikan
ide/alat/hal yang lama.
Faktor-faktor yang mendorong
aktivitas penemuan baru dalam masyarakat, antara lain: Kesadaran akan
kekurangan unsur dalam kebudayaannya, terdapat ahli-ahli yang mampu menjawab
kekurangan unsur, dan
Adapun faktor-faktor penyebab
perubahan dalam masyarakat yang bersifat material dan juga nonmaterial
(ideologis).
Faktor-faktor yang
bersifat material
- Lingkungan alam.
- Kondisi fisik-biologis.
- Alat-alat dan teknologi baru, khususnya
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Faktor-faktor yang
bersifat nonmaterial
- Meliputi ide-ide atau pemikiran baru, ideologi,
dan nilai-nilai lain yang hidup dalam masyarakat.
No comments:
Post a Comment